KASUS KEWARISAN ISTIMEWA GHARAWAIN DITENGAH ISU KEADILAN GENDER
Main Article Content
Abstract
Kasus kewarisan istimewa/khusus, ditandai oleh struktur ahli warisnya yang bersifat baku, dan ada penyimpangan dari faraidh. Operasional metode perhitungannya, menjadikan ibu “tertipu” dalam dua kasusnya. Di tengah isu keadilan gender, sesuai profesi, keahlian dan perspektif, masyarakat meresponnya tetap dalam keragaman namun sangat adaptif. Dari sudut pandang manapun, produk ijtihadiyah di belasan abad yang silam ini, dapat dirasakan dan dipahami hikmahnya terkait maqashid al syariah. Namun tidak berlebihan jika bagian tsuluts al baqi (sepertiga sisa) yang menjadi keistimewaan kasus Gharawain tersebut hendaknya tidak dijadikan sebagai ketentuan penyelesaian dalam hukum positif di Indonesia.
Downloads
Article Details
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from the journal with an acknowledgment of initial publication to this journal.
References
Al-Musawy, A.-S. M. bin A. (n.d.). al Nafhat al Hasaniyyah ‘ala al Tukhfat al Saniyyah fi ‘Ilmi al Faraidh. Al-Haramain.
Al Bajuri. (2006). al Syaikh Ibrahim ‘ala Syarh al Syansyury fi ‘Ilmi al Faraidh. Al-Haramain.
al Ramli, S. M. bin A. bin H. (n.d.). Nihayat al Muhtaj Ila Syarh al Minhaj fi al Fiqhi ‘Ala Madzhab al Imam al Syafi’iy. Dar al Kutub al ’Ilmiyah.
Al Tarimy, M. bin S. bin H. bin A. bin al S. A. B. ibn S. al ‘Alawy al H. (n.d.). Takmilat Zubdat al Hadits fi Fiqh al Mawarits. Al-Haramain.
Anwar, M. (1981). Faraidh Hukum waris dalam Islam dan Masalah-Masalahnya. Al-Ikhlas.
Basyir, A. A. (n.d.). Hukum Waris Islam. Universitas Islam Indonesia.
Berahim, A. (2015). Hukum Kewarisan Islam Solusi Menghindari Konflik Keluarga Muslim. Qiyas.
Fahmi, L. (2018). Hermeneutika Emillio Betti dan Aplikasinya dalam Menafsirkan Sistem Kewarisan 2:1 pada Surat an-Nisa Ayat 11. Ulul Albab: Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam, 2(1), 143. https://doi.org/10.30659/jua.v2i1.3120
Kementrian Agama RI. (2010). Pelaksanaan Hukum Waris di Kalangan Umat Islam Indonesia. Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan.
Muadz, F. (1994, October 21). Pengaruh Ajaran Tsulutsul Baqi dalam Kompilasi Hukum Islam. Panji Masyarakat.
Mubarak, A. (n.d.). Is’af al Raghibin fi’Ilmi al Faraidh. Ma’had al Islamy al Mursyid al Amin.
Pusvita, S. (2018). Keperdataan Anak diluar Nikah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi dan Implikasinya terhadap Harta Warisan. Ulul Albab: Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam, 1(2), 31. https://doi.org/10.30659/jua.v1i2.2338
Sadjali, M. (1990). Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran. UI Press.
Sarmadi, A. S. (1997). Transendensi Keadilan Hukum Waris Islam Transformatif. Raja Grafindo Persada.
Wahidah. (2018). Relasi Setara Antara Laki-laki dan Perempuan Dalam Kasus Kewarisan Islam (Faraidh). Antasari Press.